Ngayogjazz, sebuah tradisi baru dalam memainkan musik jazz, akan kembali digelar. Masih seperti pada dua penyelenggaraannya sebelumnya, tahun ini Ngayogjazz kembali digelar di Bantul, Yogyakarta.
Penggagas sekaligus Event Director Ngayogjazz, Djaduk Ferianto mengatakan masyarakat Bantul, yang mempunyai akar budaya Jawa (Mataram) yang dinasmis dan ideal semakin akrab dengan Ngayogjazz.
"Ngayogjazz merupakan sebuah alternatif ruang berinteraksi. Wujudnya terlihat pada beberapa kolaborasi kesenian tradisional Bantul dengan tradisi jazz, sebagai sebuah tradisi bermusik, yang memang dipertemukan oleh peristiwa Ngayogjazz," katanya.
Kegiatan yang telah digelar selama tiga kali sejak 2007 lalu ini menurut Djaduk adalah sebuah peristiwa budaya. Kali ini, tema yang diangkat adalah "Jazz Basuki Mawa Beya".
"Orang-orang yang berkumpul sebagai pelaku kesenian atau sekadar berkontribusi spontan, atau yang sekadar saling meresponnya dari kejauhan melalui berbagai media, telah melakukan peristiwa kebudayaan di Ngayogjazz," katanya.
Acara yang digelar secara gratis ini dikemas sebagai sebuah permainan jazz bersama sesuai interpretasi masing-masing pelakunya diharapkan benar-benar dapat menghadirkan spirit jazz seperti aslinya ketika muncul di tempat asalnya.
Tradisi jazz yang tidak sekadar meniru, tapi berupa improvisasi-improvisasi yang timbul akibat interaksi antar nilai dan antar tradisi. Ngayogjazz Bantul 2009 diangankan menjadi sebuah peristiwa budaya yang akan terus mengalami upayanya.
Dalam dinamika kebudayaan akan ada nilai-nilai yang terus dianggap aktual untuk diyakini dan diaktualisasikan dalam tradisi-tradisi, ada nilai-nilai yang tak lagi dianggap relevan, dan ada pula nilai-nilai baru yang memunculkan tradisi-tradisi baru.
Ngayogjazz Bantul 2009 akan diselenggarakan pada tanggal 20-21 November 2009 di Pasar Seni Gabusan, Bantul. Dalam acara ini akan ditampilkan beragam artis jazz baik lokal, nasional maupun mancanegara yaitu, Dewa Bujana & Tohpati, Syaharani & Queen Fireworks, Harri Stojka dari Austria, Dwiki Dharmawan, Bassgroove 100 dari Malaysia, I Wayan Sadra dan Sonoseni Ensamble, Komunitas Jazz Kemayoran Jakarta, Purwanto dan Kua Etnika, Komunitas Jazz Jogjakarta, dan Kesenian Tradisional.
Selain itu akan ada acara-acara tambahan seperti Reriungan Komunitas Jazz Se-Indonesia, Launching CD Kompilasi Jazz Jogja, Klinik Musik dari Dwiki Dharmawan, Albert Yap dari Malaysia, Harri Stojka dari Austria, serta dan Festival Foto Ngayogjazz.
dikutip dari http://gudeg.net..
0 Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)